Modernisasi Pendidikan Guna Menghadapi Pasar Bebas 2015
Dosen Pengampu:
Anwar Tas,
M.Pd
Oleh:
Achmad
Rofiudin
140111001
Nur Muhammad
Ardiansyah
140121011
Sekolah tinggi keguruan dan ilmu pendidikan
Al Hikmah
Surabaya
2014
A. Pendahuluan
Dewasa ini, kebutuhan akan adanya pendidikan merupakan
salah satu aspek yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Tidak hanya sekadar
pendidikan yang ala kadarnya saja, namun Pendidikan yang berkualitas. Hal ini
dikarenakan perubahan zaman yang senantiasa menuntut tiap-tiap individu untuk
lebih siap dalam berbagai tantangan hidup.
Untuk memenuhi kebutuhan ini, adanya individu yang
memiliki tingkat sumber daya manusia berkualitas sangatlah diperlukan. Untuk
menjawab akan kebutuhan ini, sektor pendidikan merupakan ladang utama yang
bertanggung jawab dalam hal ini. Dikarenakan hampir lebih dari delapan puluh
persen aspek yang mempengaruhi segala bidang profesi adalah pendidikan.
Berbicara mengenai pendidikan, tentunya tidak akan
terlepas dari peran serta seorang guru. Dalam pelaksanaan pendidikan, guru
dituntut untuk menjadi figur yang profesional dalam membimbing serta membina
tiap-tiap anak didik. Selain itu, faktor pendukung utama seorang guru yang
profesional adalah adanya sarana serta prasarana yang mendukung kegiatan pembelajaran.
Diharapkan dengan adanya guru-guru yang berkualitas,
tentunya sumber daya manusia yang dihasilkan, akan mampu bersaing dengan
tuntutan zaman.
B. Pembahasan
Modernisasi merujuk
pada sebuah bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang
berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan
masyarakat yang lebih maju, berkembang, dan makmur (wikipedia).Tentunya kita
semua mengetahui bahwasanya sebentar lagi, bangsa kita Indonesia akan bermain
dalam drama kolosal dengan berbagai negara ASEAN lainnya dalam pagelaran
bernama MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Dalam mempersiapkan peran serta
Indonesia di kancah dunia, adanya revolusi pada semua aspek di bidang
pendidikan merupakan urgensi utama.
Karakter sukses
generasi bangsa apabila kita mengiginkan karakteryang kuat sehingga mampu
mendorong pada realitas sukses dalam kondisi apapun berdasarkan hasil
pengamatan terdapat beberapa karakter sukses dari orang orang di seluruh dunia
juga dibangun dalam diri kita sebagai generasi bangsa antara lain:
1.
Jujur yaitu sikap yang menyampaikan apa adanya tanpa kepentingan untuk
menambah dan mengurangi perkataan.
2.
Kompeten yaitu memiliki kemampuan dan kecakapan diri yang unggul serta
memiliki keinginan yang kuat untuk melakukan hal hal yang dapat meningkatkan
kemampuan.
3.
Berpandangan jauh ke depanyaitu kemampuan memprediksi apa yang dilakukan
masa depan serta mampu merencanakan penyampaian masa depan.
4.
Berpandanga luas yaitu kemampuan seseorang dalam berfikir, melihat, dan
menilai sesuatu secara menyeluruh (koprehenshif), utuh, dengan mempertimbangkan
segala aspek.
Konsep dasar membangun karkter yang terdapat pada ayat
ayat Al-Quran
( 8 ) Dan orang-orang yang
memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
( 9 ) dan orang-orang
yang memelihara sembahyangnya.
( 10 ) Mereka itulah
orang-orang yang akan mewarisi,
( 11 ) (yakni) yang akan
mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.
jika revolusi dunia
pendidikan tidak segera dicanangkan, hal yang akan dikhawatirkan adalah jika
bangsa Indonesia nantinya malah tertinggal jauh dengan negara tetangga yang
sudah “melek” pendidikan terlebih dahulu daripada Indonesia. Karena itu pulalah,
sebuah persiapan sangat dibutuhkan.
Persiapan dunia
pendidikan dalam menghadapi MEA yang dimaksud akan dijabarkan dengan 3 pilar
poin utama yaitu:
1. Agen Pembelajar
Penjabaran dari
agen pembelajar di sini sangatlah luas, maka dari itulah akan kami persempit
fokus pembicaraan agen pembelajar dalam ruang lingkup “guru” sebagai tenaga
pendidik. Perlu ditekankan bahwasanya guru yang berkualitas akan menghasilkan
murid yang berkualitas pula. Dalam pernyataan barusan ditekankan bahwa kualitas
“mesin pencetak” merupakan permasalahan utama dalam dilema pendidikan di
Indonesia ini.
Dengan adanya guru
yang hebat, Kata kualitas sendiri merupakan sebuah tolak ukur yang bersifat relatif,
oleh sebab itu kami jabarkan bahwasanya kualitas sendiri meliputi:
a.
Akhlak sempurna.
Untuk
mencetak generasi unggul di masa mendatang, aspek akhlak merupakan aspek utama
yang patut dijadikan perhatian pusat. Disinilah, peran serta seorang guru untuk
memberi teladan yang baik demi menanamkan bibit-bibit akhlakul karimah.
b.
Kompeten dan profesional di bidangnya.
Tiap
guru sudah sewajibnya kompeten di masing-masing bidang yang ia geluti. Hal ini
untuk memaksimalkan pengajaran yang dilakukan kepada peserta didik.
c.
Berwawasan luas.
Guru
dituntut untuk tidak hanya berfokus pada bidang yang ia geluti, namun juga
menimba ilmu sebanyak mungkin.
d.
Cakap dalam hal teknologi serta berkomunikasi.
Abad
21 merupakan era digital yang penuh dengan teknologi dan sarat akan komunikasi.
Sudah merupakan kewajiban tersendiri bagi seorang guru untuk lihai di bidang
teknologi maupun komunikasi.
e.
Berjiwa sosial yang tinggi.
Guru
tidak hanya contoh untuk murid-muridnya, namun diharapkan guru juga mampu
menjadi inspirasi maupun contoh kepada masyarakat sekitar, khususnya keluarganya.
2. Lingkungan Yang Mendukung
Faktor lingkungan
juga merupakan faktor penentu terbesar dalam tumbuh kembang peserta didik.
Dikatakan bahwasanya seorang anak akan belajar (mengambil pelajaran) lebih
banyak dari lingkungan sekitar dibandingkan dengan bangku pendidikan formal.
Lingkungan dalam
hal ini masih bermakna secara umum dan universal. Kami jabarkan Lingkungan yang
mampu mempengaruhi kualitas peserta didik, diantaranya:
a.
Lingkungan keluarga
b.
Lingkungan bermain.
c.
Lingkungan belajar.
d.
Lingkungan pribadi (Self-Environment).
3. Sistem (Kurikulum) yang Berlaku
Utamanya sebuah
kurikulum merupakan tatanan hukum yang mengatur jalannya pendidikan.
Perumpamaan sebuah mesin, agen pembelajar bagaikan roda yang bergerigi
sedangkan lingkungan yang mendukung merupakan rantai utama dari sebuah mesin,
maka sebuah Sistem (Kurikulum) yang berlaku adalah program yang terstruktur
untuk mengatur jalannya program pendidikan.
Kurikulum di sini
hanya berfungsi sebagai rujukan utama (pengarah) yang diperuntukkan kepada agen
pendidik untuk menyusun suatu sistem pembelajaran yang aktif, kreatif, serta
tentunya aplikatif. Sukses tidaknya suatu kurikulum yang berlaku dapat ditinjau
dari kenyataan yang ada di lapangan.
Serta berhasil
tidaknya suatu kurikulum menerapkan seluruh kebijakan yang telah dibuat,
bergantung kepada oknum yang menjalankan, yakni segenap agen pembelajar.
C. Simpulan
Revolusi maupun
pembaharuan memang sesuatu yang tidak mudah semudah membalikkan telapak tangan,
terlebih lagi jika hal ini menyangkut nasib generasi mendatang suatu bangsa.
Namun mau tidak mau, perubahan merupakan suatu keharusan dewasa ini.
Sudah saatnya bangsa yang selama ini terombang ambing
dalam ketidakpastian menyangkut masalah pendidikan, bangkit. Jadikan apa yang
telah lalu menjadi sesuatu yang
D. Penutup
Orang yang hebat
melahirkan ratusan bahkan ribuan karya yang monumental bagi perubahan dunia,
namun seorang guru yang besar, adalah mereka yang mampu melahirkan jutaan orang
hebat untuk kebaikan dunia.Bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki
karakter yang mampu membangun sebuah peradaban besar yang yang kemudian
mempengaruhi perkembangan dunia.
Daftar pustaka
Abdul Hakim al Afifi, 1000 peristiwa dalam islam. Pustaka
Hidayah, Bandung, 2002
Silberman, Mel. Active Learning. 101 Strategis to Teach
Any Subject. Yapendis. Yogyakarta.1996
Saleh, akh. Muwafik. Bekerja dengan Hati Nurani,
PT.Erlangga. Jakarta. 2009
0 comments:
Post a Comment