Keteladanan dalam artian luas adalah berbagai
ucapan,sikap dan perilaku yang melekat dalam seorang pendidik. Jika hal ini
dilakukan pada mahasiswa calon guru,maka dapat membentuk karakter seorang guru
yang mendidik.Adapun faktor keteladanan:
1) Keteladananyang
bersifat multidimensi maksudnya keteladanan dalam berbagai aspek kehidupan . setidaknya ada tiga unsur
agar seseorang menjadi teladan .
a) .Kesiapan untuk dinilai dan mengevaluasi diri sendiri
a) .Kesiapan untuk dinilai dan mengevaluasi diri sendiri
b)
.Memiliki integritas yaitu adanya kesamaan antara ucapan dengan tindakan yang
akan dilakukan
c)
. Introspeksi diri ,kita harus siap mengkoreksi diri sendiri apa yang kuran
dari kita
d).
Menerima apa adanya yaitu dengan cara kita harus memiliki jiwa yang jujur bisa
menerima apa adanya
e)
.Menerima kapan pun yang artinya kita sebagai seorang pendidik harus menerima
apapuncontohnya kita harus bersabar, setia dll.
Menjadi Teladan Bagi Anak
Abdullah Nashih Ulwan (1978) dalam bukunya Tarbiyautul Aulad Fil Islam,
mengatakan bahwa Keteladanan dalam pendidikan merupakan metode yang
berpengaruh dan terbukti paling berhasil dalam mempersiapkan dan
membentuk aspek moral, spiritual, dan etos sosial anak. Hal ini karena
orang tua atau pendidik adalah figure terbaik dalam pandangan anak, yang
tindak tanduk dan sopan santunnya, disadari atau tidak akan dititu
anak.
Guru
kencing berdiri murid kencing berlari, itulah sebuah pepatah klasik
mengatakan. Bagaimana seorang guru menjadi cerminan bagi muridnya. Dalam
pendidikan tidak cukup hanya dengan perkataan saja tapi juga harus
disertai perbuatan.
sama juga dengan semboyan dari Ki Hajar Dewantara yang berbunyi
"ing ngarso sung tuladha" yang artinya didepan seorang pendidikharus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik
dalam pepatah bahasa jawa juga mengatakan“digugu dan ditiru” artinya seseorang yang ditaati apa yangakan di suruh oleh guru dan dicontoh segala perbuatan dan ucapannya . seorang guru dituntut untuk selalu baik dalam ucapannya dan perbuatan bukan hanya di depan anak didiknya(sekolah)tetapi juga didalam lingkungan yang ada di sekitarnya.
jadi kesimpulannya: yaitu kita sebagai pendidik yang baik kita harus memberikan contoh dari anak didik jangan yang dituntut untuk selalu baik dalam ucapannya tapi juga
dapat memberikan contoh perbuatan atau tindakan yang baik bagi anak didiknya .karena metode ini dapat berpengaruh dalam membentuk aspek moral , spiritual dan aspek sosial anak.
referensi:
http://edukasi.kompasiana.com
sama juga dengan semboyan dari Ki Hajar Dewantara yang berbunyi
"ing ngarso sung tuladha" yang artinya didepan seorang pendidikharus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik
dalam pepatah bahasa jawa juga mengatakan“digugu dan ditiru” artinya seseorang yang ditaati apa yangakan di suruh oleh guru dan dicontoh segala perbuatan dan ucapannya . seorang guru dituntut untuk selalu baik dalam ucapannya dan perbuatan bukan hanya di depan anak didiknya(sekolah)tetapi juga didalam lingkungan yang ada di sekitarnya.
jadi kesimpulannya: yaitu kita sebagai pendidik yang baik kita harus memberikan contoh dari anak didik jangan yang dituntut untuk selalu baik dalam ucapannya tapi juga
dapat memberikan contoh perbuatan atau tindakan yang baik bagi anak didiknya .karena metode ini dapat berpengaruh dalam membentuk aspek moral , spiritual dan aspek sosial anak.
referensi:
http://edukasi.kompasiana.com
MEMBERI CONTOH TELADAN ITU MUDAH TETAPI
MENJADI TELADAN
ITU TIDAK MUDAH
0 comments:
Post a Comment